KARAKTERISTIK PASIEN PRIA DAN KORELASINYA DENGAN DETEKSI TB PARU METODE GENEXPERT DI PUSKESMAS KOTAGEDE II YOGYAKARTA

Authors

  • Azizah Nur Nasywa Nasywa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Author
  • Putri Widaninggar Rahma Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Author
  • Novalina Dhiah Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Author

DOI:

https://doi.org/10.64094/tvf60r19

Keywords:

tuberkulosis paru, DM, HIV, merokok, genexpert

Abstract

Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di tingkat global. Prevalensi penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki, terutama kelompok usia produktif, yang memiliki paparan risiko lebih tinggi serta perilaku hidup sehat yang kurang optimal. Di Kota Yogyakarta, tren peningkatan kasus TB menunjukkan pentingnya upaya deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik pasien dan hasil pemeriksaan GeneXpert dalam mendeteksi Mycobacterium tuberculosis. Penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross-sectional di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Populasi penelitian mencakup seluruh pasien pria dengan TB paru yang menjalani pemeriksaan GeneXpert selama periode Januari hingga Desember 2024. Jumlah sampel sebanyak 109 responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi menggunakan rumus Slovin. Data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat, dengan uji Chi-square untuk menilai hubungan antara karakteristik pasien dan hasil GeneXpert. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara usia pasien dan hasil pemeriksaan TB paru dengan GeneXpert (p=0,168). Namun, terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko (seperti kebiasaan merokok) dengan hasil pemeriksaan (p=0,000), serta hubungan signifikan antara penyakit penyerta (DM dan HIV) dengan hasil GeneXpert (p=0,002).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anita, N., & Sari, R. P. (2022). Faktor-faktor kesembuhan penderita TB paru dengan penyakit penyerta diabetes melitus. Adi Husada Nursing Journal, 7(2), 51–56. https://doi.org/10.37036/ahnj.v7i2-197.

Annisa, Ageng Yunia. 2016. “Perbandingan Antara Penderita Tuberkulosis Perokok Dan Bukan Perokok Berdasarkan Basil Tahan Asam (BTA) Di RSUD Banyumas.” Medisains: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan 14(3):45–55.

Apriliasari, R., Hestiningsih, R., & Udiyono, A. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru pada Anak (Studi di Seluruh Puskesmas di Kabupaten Magelang). Jurnal Kesehatan Masyarakat 6, 298–307. https://doi.org/10.14710/jkm.v6i1.19884

Arliny, Yunita. 2015. “Tuberkulosis Dan Diabetes Melitus Implikasi Klinis Dua Epidemik.” Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 15(1):36–43.

Batubara, F. A., & Lukito, A. (2024). Hubungan Diabetes Mellitus Tipe II dengan Risiko Peningkatan Kejadian Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2022. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Faklutas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 23(2), 178–185. https://doi.org/10.30743/ibnusina.v23i2.615

Dinas Kesehatan Sleman. (2023). Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2023. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Sleman.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Nurjana MA. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Tuberculosis Paru Usia Produktif ( 15-49 Tahun ) Di Indonesia. Media Litbangkes, 25(3):163-170. https://doi.org/10.22435/mpk.v25i3.4387.163-170

Muna, N., & Cahyati, W. H. (2019). Determinan kejadian tuberkulosis pada orang dengan HIV/AIDS. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 3(2), 168–178. https://doi.org/10.15294/higeia-v3i2.24857

Purwati, Inang, Fatmah Afrianty Gobel, and Nur Ulmy Mahmud. 2023. “Faktor Risiko Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar.” Journal of Muslim Community Health (JMCH) 4(4):65–76. https://doi.org/10.52103/jmch.v4i4.1336

Rahmasari, N. P. (2022). Hubungan Karakteristik Pasien tuberculosis paru dengan Hasil Pemeriksaan Genexpert di Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta Tahun 2021. https://digilib.unisayogya.ac.id/6702/

Rismarwati, Indah, Fitria Diniah, and Janah Sayekti. 2024. “Overview of Molecular Rapid Test Results And Risk Factors for Pulmonary Tuberculosis In Patients Human Immunodeficiency Virus Diagnosis TB Paru Ditegakkan Berdasarkan Metode Real Time Polymerase Chain Reaction Assay ( RT-PCR ) Semi Kuantitatif , Rekomenda.” 9(2):268–78.

Sathiyamoorthy, R., Kalaivani, M., Aggarwal, P., & Gupta, S. K. (2020). Prevalence of pulmonary tuberculosis in India: A systematic review and meta-analysis. In Lung India (Vol. 37, Issue 1). https://doi.org/10.4103/lungindia.lungindia_181_19

Suharmanto. 2024. “Kebiasaan Merokok Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru.” Jurnal Penelitian Perawat Profesional 6(3):10003–8.

Susilawati, T. N., & Larasati, R. (2019). A recent update of the diagnostic methods for tuberculosis and their applicability in indonesia: A narrative review. Medical Journal of Indonesia, 28(3), 284–291. https://doi.org/10.13181/mji.v28i3.2589.

World Health Organization. (2023). Global Tuberculosis Report 2023. Geneva, Switzerland: World Health Organization. https://www.who.int/teams/global-programme-on-tuberculosis-and-lung-health/tb-reports/global-tuberculosis-report-2023

Downloads

Published

26-08-2025

How to Cite

KARAKTERISTIK PASIEN PRIA DAN KORELASINYA DENGAN DETEKSI TB PARU METODE GENEXPERT DI PUSKESMAS KOTAGEDE II YOGYAKARTA. (2025). Indonesian Journal of Health Research Innovation, 2(3), 105-112. https://doi.org/10.64094/tvf60r19