PENATALAKSAAN FISIOTERAPI PADA BELL’S PALSY DEXTRA DENGAN INFRA RED, ELECTRICAL STIMULATION, DAN MASSAGE
DOI:
https://doi.org/10.64094/rxjpn350Keywords:
bell’s palsy, infra red, electrical stimulation, massageAbstract
Bell’s Palsy merupakan kelemahan akut otot wajah akibat lesi saraf fasialis perifer (LMN) yang muncul secara mendadak dan menyebabkan gangguan ekspresi wajah. Beberapa faktor risiko seperti paparan udara dingin, penggunaan AC atau kipas angin berlebihan, serta infeksi virus herpes telah dikaitkan dengan munculnya kondisi ini. Fisioterapi berperan penting untuk mengurangi nyeri, merangsang aktivitas neuromuskular, serta meningkatkan fungsi otot wajah melalui penggunaan Infra Red (IR), Electrical Stimulation (ES), dan Massage. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penatalaksanaan fisioterapi menggunakan IR, ES, dan Massage terhadap nyeri, kekuatan otot, dan fungsi wajah pada pasien Bell’s Palsy Dextra. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif pada satu pasien dengan Bell’s Palsy Dextra yang menjalani terapi IR, ES, dan Massage sebanyak empat sesi. Pengukuran menggunakan Visual Analogue Scale (VAS), Manual Muscle Testing (MMT), dan skor fungsional Ugo Fisch. Hasil penelitian menunjjukan setelah empat sesi terapi, terjadi penurunan nyeri tekan di belakang telinga, peningkatan kekuatan otot wajah (M. Frontalis, Nasalis, dan lainnya), serta perbaikan fungsi wajah seperti kemampuan menutup mata rapat, mengerutkan dahi, dan tersenyum secara lebih simetris. Penatalaksanaan fisioterapi menggunakan IR, ES, dan Massage memberikan perbaikan signifikan pada nyeri, kekuatan otot, dan fungsi wajah pada pasien Bell’s Palsy Dextra. Modalitas ini efektif sebagai bagian dari rehabilitasi komprehensif.
Downloads
References
Abidin, Z., Kuswardani, & Haryanto, D. (2017). Pengaruh Infra Red , Massage Dan Mirror Exercise Pada Bell ’ S Palsy Infra Red , Massage and Mirror Exercise Effect in Bell ’ S Palsy. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi (JFR), 1(2), 18–25. https://pdfs.semanticscholar.org/6cef/10c36176a858eb561d4c87d661af9846e1fb.pdf
Adam, O. M. (2019). Bell’s palsy. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 8(1), 137–149. https://journal.uwks.ac.id/index.php/jikw/article/view/526/pdf
Amanati, Purnomo D, A. Z. (2017). Pengaruh Infra Red dan Elektrical Stimulation serta Massage terhadap Kasus Bell’s Palsy Dekstra. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 1(1), 9–15. https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v1i1.5
Amanda, W. R. (2019). Penatalaksanaan Fisioterapi Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Wajah Dan Mengembalikan Kesimetrisan Wajah Pada Kasus Bell’s Palsy Sinistra Di RSUD dr. Seoselo Slawi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/76796/
Baugh, R. F., Basura, G. J., Ishii, L. E., Schwartz, S. R., Drumheller, C. M., Burkholder, R., Deckard, N. A., Dawson, C., Driscoll, C., Gillespie, M. B., Gurgel, R. K., Halperin, J., Khalid, A. N., Kumar, K. A., Micco, A., Munsell, D., Rosenbaum, S., & Vaughan, W. (2013). Clinical Practice Guideline: Bell’s Palsy. Otolaryngology-Head and Neck Surgery, 149(c), S1–S27. https://doi.org/10.1177/0194599813505967
Hafiza Amalia, Agus Widodo, & Muhammad Fauzan. (2024). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bell’s Palsy. Jurnal Anestesi, 2(2), 42–48. https://doi.org/10.59680/anestesi.v2i2.1021
Hargiani. (2019). Penatalaksanaan dan manfaat short wave diathermy (SWD),electrical stimulation (ES), Terapi latihan (mirror exercise). Jurnal Ilmiah Fisioterapi (JIF), Volume 2 n, 2, 10–14. http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jif/article/view/930
Ma’arij, R., & Galih, Y. (2022). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Bell’s Palsy Dextra di Klinik Mulyosari Surabaya. Jurnal Kesehatan Dan Terapi, 2 (1),(Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Bell’s Palsy Dextra di Klinik Mulyosari Surabaya), 48–54. https://journal.mrcrizquna.com/index.php/jht/article/view/55
Singh, A., & Deshmukh, P. (2022). Bell’s Palsy: A Review. Cureus, 14(10), 1–8. https://doi.org/10.7759/cureus.30186
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Research Innovation

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan di jurnal kami menyetujui ketentuan berikut:
Penulis memegang hak cipta dan memberikan Jurnal Kami hak publikasi pertama dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International yang memungkinkan orang lain untuk membuat perubahan, mengadaptasi, dan mengembangkan karya tersebut dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi awal di Jurnal. Penulis diizinkan untuk menyalin dan mendistribusikan kembali versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi di jurnal kami.



