PEMANFAATAN SERBUK KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MEDIA MANNITOL SALT AGAR (MSA) UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AURES

Authors

  • Ar Rozaq Muhammad Igo Program Studi Teknologi Labolatorium, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Author
  • Putri Widaninggar Rahma Program Studi Teknologi Labolatorium, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Author
  • Putri Novita Eka Program Studi Teknologi Labolatorium, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Author

DOI:

https://doi.org/10.64094/ttvk7s38

Keywords:

kacang hijau, media alternatif, staphylococcus aureus, mannitol salt agar

Abstract

Mannitol Salt Agar (MSA) merupakan media selektif yang umum digunakan untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus, namun biaya yang relatif tinggi membatasi penggunaannya di daerah dengan sumber daya terbatas. Kacang hijau (Vigna radiata L.) mengandung protein dan karbohidrat yang berpotensi mendukung pertumbuhan bakteri serta dapat menjadi alternatif bahan lokal. Mengevaluasi efektivitas media berbasis tepung kacang hijau sebagai alternatif media MSA untuk pertumbuhan S. aureus. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen murni dengan post test only control group. Perlakuan meliputi konsentrasi tepung kacang hijau 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%, serta MSA sebagai kontrol, masing-masing diulang lima kali. Penanaman dilakukan dengan metode streak plate menggunakan S. aureus ATCC 25923 yang diencerkan hingga 10⁻⁵. Data dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas, ANOVA satu arah, dan uji lanjutan Tukey HSD. Seluruh data berdistribusi normal dan homogen. Ditemukan perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p = 0,001). Konsentrasi 5% tidak berbeda signifikan dengan MSA (p > 0,05), dengan rata-rata jumlah koloni 140,8 × 10⁶ CFU/ml, mendekati kontrol 140,4 × 10⁶ CFU/ml. Konsentrasi 6% menghasilkan jumlah koloni tertinggi namun berbeda signifikan. Pengamatan visual menunjukkan bahwa media kacang hijau memiliki kejernihan dan kontras warna yang lebih rendah dibandingkan MSA, sehingga membatasi kemudahan diferensiasi koloni. Tepung kacang hijau konsentrasi 5% berpotensi sebagai alternatif media MSA yang ekonomis untuk keperluan pendidikan dan laboratorium mikrobiologi dasar. Namun, diperlukan pengembangan untuk meningkatkan kejernihan dan kejelasan warna media agar lebih sesuai untuk aplikasi diagnostik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arulanantham, R., Sekar, M., & Ruckmani, K. (2012). Plant-based culture media: A low-cost alternative for microbial culture. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 3(6), 1712–1715.

Condrillon, C., Masong, L., Sandoval, C. E., Siojo, C., & Bustamante, J. (2024). Vigna radiata (mung beans) as an alternative culture medium for Trypticase Soy Agar. Asian Journal of Medical Technology, 4(1), 1–21. https://doi.org/10.32896/ajmedtech.v4n1.1-21

Damayanti, E., Pradana, T. A., & Sulistyowati, E. (2020). Pengembangan media kultur alternatif berbasis tanaman lokal. Indonesian Journal of Applied Microbiology, 5(1), 45–52.

Forbes, B. A., Sahm, D. F., & Weissfeld, A. S. (2018). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology (14th ed.). Elsevier.

Hanina, H., Humaryanto, H., Gading, P. W., Aurora, W. I. D., & Harahap, H. (2022). Peningkatan pengetahuan siswa Pondok Pesantren Nurul Iman tentang infeksi Staphylococcus aureus di kulit dengan metode penyuluhan. Dedikasi Medis (Medis): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat FKIK UNJA, 5(2), 426–430. https://doi.org/10.22437/medicaldedication.v5i2.21000

Indah, S. P. (2019). Penggunaan koro benguk (Mucuna pruriens) sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri pengganti Nutrient Agar. Jurnal Ilmu Mikrobiologi Indonesia, 5(1), 15–24.

Madigan, M. T., Bender, K. S., Buckley, D. H., Sattley, W. M., & Stahl, D. A. (2018). Brock Biology of Microorganisms (15th ed.). Pearson Education. https://api.pageplace.de/preview/DT0400.9781292235196_A31976983/preview-9781292235196_A31976983.pdf

Rianti, E. D. D., Tania, P. O. A., & Listyawati, A. F. (2022). Kuat medan listrik AC dalam menghambat pertumbuhan koloni Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 11(1), 79–88. http://erepository.uwks.ac.id/id/eprint/16830

Suhartati. (2018). Perbandingan media alternatif kacang kedelai dan media Nutrient Agar untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jurnal Mikrobiologi Indonesia, 14(2), 77–85. https://doi.org/10.31851/indobiosains.v4i2.7997

Thohari, I., Rahayu, D., & Mahmudah, A. (2019). Potensi tepung kacang hijau sebagai media pertumbuhan bakteri. Jurnal Biologi Tropis, 19(1), 78–85.

Virgiawan, M. C. (2022). Identifikasi Staphylococcus epidermidis pada ayam broiler di Klinik Hewan Pendidikan Unhas. https://repository.unhas.ac.id/id/eprint/22191/

Yanuar Ramadhan, I., Dermawan, A., Kurniati, I., & Ilmi Sufa, H. (2020). Pemanfaatan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai media alternatif Mannitol Salt Agar (MSA) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. https://repo.poltekkesbandung.ac.id/id/eprint/1031/

Downloads

Published

26-08-2025

How to Cite

PEMANFAATAN SERBUK KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MEDIA MANNITOL SALT AGAR (MSA) UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AURES. (2025). Indonesian Journal of Health Research Innovation, 2(3), 153-160. https://doi.org/10.64094/ttvk7s38